Postingan

Menampilkan postingan dengan label Puisi

Puisi Satu Minggu di Masa Putih Abu - Abu

Gambar
Sumber : Freepik Hari ini Hari Senin Menata diri di depan cermin Untuk mengiringi selembar kain Mengibarkan bendera bersama angin           Besok adalah hari selasa Meninggalkan kelas bahasa Tanpa adanya rasa berdosa Demi menatap kebebasan angkasa Lusa ada hari rabu Tubuh penuh keringat dan berdebu Makan bersama dengan jus jambu Bersenda gurau walau tabu Pada hari kamis Baju batik terlukis Sering sekali merasa krisis Yang membuat diri begitu egois Ketika hari jumat Merendah diri dengan baju coklat Berdoa agar terlihat  taat Sebab perilaku dan hati sering bejat Akhir hari sabtu Mengikat tali sabtu Bertemu seorang ratu Menikmati kota Batu Kemarin hari minggu Sering membuat ragu-ragu Semua begitu ambigu Menutup dengan sebuah lagu

Puisi Aksara Kuno dari Tanah Jawa

Gambar
Ha Na Ca Ra Ka Simbol yang pernah menjadi pusaka Bekelok-kelok penuh akan estetika Perlahan musnah karena  dinamika        Da Ta Sa Wa La      Menggambarkan agungnya cakrawala      Di tanah yang penuh para gembala      Bersama  gadis manis bagai gula   Pa Dha Ja Ya Nya Meninggal misteri penuh tanda tanya Bersama dongeng dari mulut para nyonya Akan kerjayaan kebesarannya        Ma  Ga Ba Tha Gha      Legenda sampai ke setiap telinga      Maha Raja perkasa seperti singa      Gugur di tanah sejuta bunga

Puisi Surat dari Kota Metropolitan kepada Daerah Istimewa

Gambar
Dari sunyinya Jakarta Menatap langit hitam dibalik kereta Cahaya gedung menerangi gelap gulita Rasa rindu ini begitu nyata        Dari atmosfer Yogyakarta      Sebuah tempat seribu satu cerita      Membawa jutaan kilauan mata      Tapi hanya ada satu wanita   Di tengah malam Ibukota Mencoba melampiaskan dengan tinta Tapi hati ini semakin meronta-ronta Hasrat terdalam yang tak bisa berdusta        Untuk seseorang di sebuah kota      Maaf tak bisa berkata-kata      Membuat jiwa ini terus menderita      Karena sebuah cinta

Puisi Jangan Berkata

Gambar
Jangan pernah berbicara  Jika tak mampu merangkai kata  Jangan pernah berjanji  Jika tak mampu menepati  Jangan suka bermesra  Jika tak mampu menjaga rasa Jangan bicara banyak gaya  Kalau diri ini tak berdaya  Jangan katakan cinta  Kepada seorang buaya  Jangan pernah berpendapat  Ketika lidah suka bersilat   Jangan bersorak "di rumah saja"  Pada Perut yang tidak bersahaja  Jangan berteriak "Hak asasi manusia"  Pada yang hidup di medan penuh darah  Jangan memohon "Tolong saya"  Pada orang-orang yang menganinaya   Dan jangan berteriak keadilan  Jika tak mengerti apa itu adil

Puisi Wasiat Satu Abad

Gambar
 Kakekku hidup sederhana di desa Ia pekerja keras sebagai buruh tani Menitip pesan pada anaknya Sebuah kata tentang nasib ini " Kita orang kecil tapi nasibmu ada di tanganmu ! " Ayahku pegawai mapan di kota Dan membesarkanku sejak dini Masih teringat nasehatnya Tentang meraih sebuab mimpi " Kejarlah mimpimu melampaui langit semu" Kini aku si kaya Raya Punya buah hati dari janji suci  Ku Berwasiat pada putra putrinya Sebuah pesa satu abad tentang jati diri " Raih kesuksesan hingga nama ayah lenyap karena kilau cahaya dari apa yang kalian raih." Wasiat ini ada sejak dulu kala Pesan satu abad dari lintas genarasi Yang turun temurun kebjikasannya Agar kehidupan dunia lebih berarti

Puisi Lelah Untuk Menyerah

Gambar
Lelah Untuk Menyerah Karya Ilham Helmi Arif Aku sudah lelah Lelah untuk menyerah telingaku ini begitu lelah Lelah dari ocehan para pedebah   Ragaku sangat lelah Lelah dari semua luka parah Lidahpun juga lelah Lelah melontarkan semua amarah   Jiwa inipun sudah lelah Lelah dari yang namanya kalah Hatipun juga terasa lelah Lelah jauh dari rumah

Puisi "Ini Siti"

Gambar
Saya Siti, kamu siti, dia Siti. Siti Rahmani Rau adalah nama beliau. Itu Siti, ia Siti, beliau Siti. Seorang Kartini dari Era Orde Baru. Itu saudara Siti, itu saudari Siti. Ia sang penulis tanpa tanda jasa. Ini Adik Siti, Ini Kakak Siti. Ingatkah engkau saat belajar membaca ? Ia Ayah Siti, Ia Ibu Siti "Ini Budi" Karya Emasnya." Aku Siti, Kamu Siti, Kita Siti Maha Karya, kunci masa depan bumi pertiwi ini

Postingan populer dari blog ini

Filosofi kertas Kehidupan

Filosofi Mentalitas Sepeda Habibie

Tiga Jenis Filosofi Tanda Tanya