Filosofi Bekerja seperti jam
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Creator of Prisma |
Waktu adalah sesuatu yang tak telihat dan tidak bisa dirasakan, mereka bukanlah atom ataupun sebuah energi tetapi sebuah dimensi yang sulit untuk dijelaskan. Saking sulitnya untuk dijelaskan saya tidak tahu harus menjelaskannya darimana.
Tapi setidaknya waktu itu bisa kita ukur dengan alat yang bernama jam. Pada zaman dahulu, kita dapat melihat matahari yang terbit & terbenam agar mengetahui waktu siang dan malam. Lalu pada malam hari ada rembulan yang menerangi kita di saat malam. Dalam kehidupan kita juga, kita berjalan mengilingi kehidupan dunia ini. Detik ke detik, menit ke menit, jam ke jam, hari ke hari, minggu ke minggu, tahun ke tahun, dan abad ke abad. Ada hal yang penting saat kita melawati hal itu yaitu
Dapatkah anda dengar detak jam yang berbunyi ? Seberapa penting jam itu ? Jam adalah sahabat waktu, dia tahu bagaimana waktu itu berjalan yang beriringan dengan gerakan alam semesta ini. Jam bergerak saat manusia tak peduli pada waktunya dan tetap bergerak pada manusia yang menghargai waktu dalam hidupnya. Bekerjalah seperti jam, dia tetap bergerak tanpa peduli pada orang yang menghargainya ataupun tidak.
Jam itu seperti sebuah batuan tuhan, karena waktu adalah pemberian yang tak akan pernah kembali jika sudah terlewati. Siapa yang menghargai waktu maka ia akan beruntung, siapa yang tak menghargai waktu maka ia akan sengsara. Pada dasarnya manusia sering tak memanfaat waktu lapang mereka dan tak terima pada waktu sempit mereka. Lihat lah waktu yang anda punya hari ini dan lakukan untuk kebaikan anda sendiri.
Suatu ketika ada seorang tukang jam yang sedang, merakit bagian per bagian untuk membuat jam yang akan ia jual. ketika ia selesai ia bertanya pada jam tersebut.
" Wahai jam ! sanggupkah engkau berdetak 31.104.000 kali dalam satu tahun ?"
" Aku tak sanggup untuk bekerja sebanyak itu wahai tuanku !"
" Bagaimana jika 2.592.000 kali dalam sebulan ?"
" Itu terlalu berat untukku wahai tuanku !"
" Bagaimana jika 86.400 kali dalam sehari ?"
" Itu juga terlalu berat bagiku wahai tuanku !"
" Bagaimana jika 3600 kali dalam sejam ?"
" Bisakah engkau meringankan perkerjaanku, wahai tuanku ?"
" Bagaimana jika 1 kali dalam satu detik ?"
" Kalau ini saya sanggup, wahai tuanku !"
Jam itu berdetak dari detik ke detik hingga ia tetap bekerja sampai abab telah terlewati. dari kisah ini disampaikan kalau hal kecil sekalipun, mampu memberikan hasil yang sangat luar biasa.
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Postingan populer dari blog ini
Filosofi kertas Kehidupan
Creator of Prisma Kertas adalah barang lebaran dibuat dari bubur rumput, jerami, kayu dan lainnya. Walaupun media kertas telah berganti dengan media elektronik, tapi kertas masih tetap digunakan sampai sekarang. Banyak hal yang bisa kita lakukan pada kertas mulai dari ditulis, dibakar, digambar,diremuk, dirobek, dan banyak lainnya. Bagaimana jika kita ibaratkan kepercayaan seseorang yang kita kenal sebagai sebuah lembaran kertas kosong. Kepercayaan seseorang itu seperti sebuah kertas kosong yang mulus tanpa adanya sebuah lipatan, goresan tinta, ataupun debu yang menempal. Seseorang terlahir dari sebuah kertas kosong yang percaya pada orang lain. Hingga suatu ketika, engkau mengkhianati kepercaayaan itu, seseorang meremuk-remuk kepercayaan itu seperti saya yang dikhianati oleh cinta pertama. Walaupun seseorang mencoba untuk bangun kepercayaan itu lagi tapi masih ada remukan yang tersisa di kertas tersebut. Lalu aku dan kamu sendiri itu sebuah pensil yang bisa men
Filosofi Mentalitas Sepeda Habibie
Sumber : Portal Sepeda Filosofi A-Z , Bachauruddin Jusuf Habibie adalah nama yang tidak akan lepas dari sejarah Indonesia atas jasanya mengantarkan bangsa Indonesia menuju era reformasi yang penuh dengan kebebasan pers dan nama ini juga terukir abadi dalam sejarah inovasi teknologi penerbangan dunia yaitu penemuan Teori Crack. Sebelum meninggalkan dunia, beliau mewarisi sebuah prinsip yang menjadi pendomannya agar tetap berkarya tanpa memandang usia walau usianya pada saat itu telah menginjak kepala delapan. Pedoman tersebut adalah mentalitas sepeda yang diabadi kan dalam sebuah dialog singkat.
Tiga Jenis Filosofi Tanda Tanya
“ Malu bertanya sesat di jalan.” Kalimat sederhana ini adalah salah satu nasehat lokal yang sudah tidak asing ditelinga kita. Namun, siapa sangka bahwa kalimat ini punya banyak sekali kebijaksanaan yang tidak dibayangkan. Menjadi seorang pelajar di akhir masa siswa dan akan memasuki jenjang mahasiswa sudah menjadi sebuah target agar bisa mengkritisi sebuah permasalahan. Salah satunya ialah lewat sebuah pertanyaan. Ketika masih duduk dibangku sma saya sering sekali membuat pertanyaan yang mengkritisi dan tidak suka dengan petanyaan simpel yang sama sekali tidak berbobot. Namun, setelah beberapa waktu saya akhir mulai merenungkan apa peran dari kualitas dari sebuah pertanyaan. Pertanyaan Kritis Terkadang saya merasa tersenyum sendiri saat mengenang masa-masa tersebut dimana saya ingat akan sebuah kompetisi tidak resmi dengan salah satu orang yang rasa ingin tahu dan wawasanya jauh lebih luar dari saya. Kami sering sekali berlomba untuk menciptakan pertanyaan yang paling kritis dan pen
wahhh enaknyaa baca artikel sembari ditemani gemericik air..hehehhe...
BalasHapusSalam Inspirasi mas