Dunia ini
ibarat samudra biru yang luas dsn membentang hingga penjuru dunia. Ia terdiri
dari beberapa samudra ibarat keanekaragaman yang mewarnai kehidupan dunia.
Setiap samudra punya ciri khasnya yang membedakan dengan samudra lain seperti
setiap daerah yang punya keunikannya sendiri dari satu ke yang lainnya. Sedangkan
kita manusia ibarat kapal yang berada di tengah luasnya samudra.
Kapal kita ini akan
berlayar menarungi samudra dalam waktu yang lama, entah kapan kita akan sampai
pada tujuan kita yang sebenarnya. Hal yang terpenting bawalah bekal
sebanyak-banyaknya. Makin jauh jalan yang kita tempuh maka makin banyak pula
bekal yang harus kita bawa. Dan sebaik-baiknya bekal iyalah ilmu yang
bermanfaat bagi orang lain. Apabila kapal kita singgah di sebuah pelabuhan lain
maka bawalah bekal sebanyak yang bisa kita ambil, yaitu apabila kita menuntut
ilmu di suatu majelis maka tuntutlah ilmu sebanyaknya karena tak ada batasan
jumlah untuk menuntut ilmu.
Ingatlah bahwa lautan
ini begitu dalam, Di dalam lautan itu begitu gelap dan dingin jangan sampai
engkau jatuh kesana walaupun engkau melihat indahnya terumbu karang yang
berwarna-warni bersama ikan-ikan yang menari-nari di bawah sana maka jangan
tergoda, ingatlah karena hidup ini penuh dengan kenikmatan dunia yang menggoda
kita untuk terjerumus kedalam kesesatan. Apabila engkau mencoba menyelam ke
dasar sana maka tak akan mampu bertahan disana dalam waktu lama. Segeralah ke
permukaan ketika engkau sudah tidak mampu disana. Tetaplah melihat langit di
atas walaupun yang engkau lihat gemuruh badai yang menghujani engkau.
Sesungguhnya dibalik awan mendung itu ada matahari yang bersinar dibaliknya.
Akan ada tempo-tempo
air laut yang begitu tenang yang sebenarnya mencoba melalaikan kita akan bahaya
yang sedang mengintai. Akan ada tempo-tempo air menggunung yang menghantam diri
anda dengan keras bersama angin yang meniup kencang seolah-olah orang-orang
sekitar anda tak lagi peduli dengan anda. Oleh karena itu, rawatlah kapal anda
seperti anda menjaga keyakinan anda kepada sang pencipta. Perbarui dan perbaiki
kapal anda seperti anda menambal amal kebaikan dan menilai diri anda sendiri.
Selama badai belanda
dan arah angin yang hilang tetap tenang walaupun hantaman ombak siap
menenggelamkan kapal anda. Sungguh terburu-buru hanya akan melahirkan
kecerobohan, sungguh rasa marah hanya akan membutakan anda, dan sungguh rasa
panik hanya akan melahirkan kebingungan. Maka dari itu angkatlah nahkoda yang mampu menjaga lisannya
dan perbuatannya, karena ialah yang benar-benar mampu menuntu anda ke jalan
yang sebenarnya. Dari menjaga lisan ia tahu kalau lidahnya adalah pedang yang
begitu tajam. Dari menjaga perbuatannya ia tahu ada banyak orang yang harus ia
jaga ditangannya.
Selama engkau
berlayar maka kabarkanlah bahwa dibalik kesulitan ada kemudahan. Kabarkanlah
pada yang bersedih bahwa kebahagian itu ada di sekitarnya. Kabarkanlah kepada
yang patah hati bahwa cinta sejati akan mendatanganinya. Kabarkanlah kepada
yang tersiksa bahwa pertolongan akan tiba pada waktunya. Kabarkankanlah bahwa
janji sang pencipta itu pasti. Tebarlah kebaikan selama berlayar, biarlah
orang-orang menjadi sanksi sejarah perjalanan anda yang mulia.
Komentar
Posting Komentar