Analisis Implementasi STP pada game League of Legends Wild Rift di Indonesia

Wild rift merupakan salah satu game bertema MOBA 5 vs 5 yang rilis pada tahun 2020 dan di kembangkan oleh Riot Games developer dari game MOBA No. 1 dunia yaitu League of Legends (LoL) di perangkat PC. Game yang memiliki tujuan objektif menghancur menara lawan ini adalah representasi mini dari League of Legends tetapi dapat dimainkan di smartphone sehingga orang dapat memainkan game dengan lebih fleksibel dan dimanapun mereka berada.

Wild rift sendiri hadir serta membuka server Indonesia pada tahun 2020. Wild rift  bersaing dengan Mobile Legend : Bang Bang milik Moonton yang telah hadir sejak tahun 2016 dengan pengguna aktif sebanyak 34 Juta (per Agustus 2021).  Potensi pasar yang masih tumbuh dan masih awamnya dunia Esport membuat Wild rift mencoba melakukan penetrasi pasar di Indonesia

Segmentation pasar dari Wild rift adalah para penggemarr game online sebanyak 52 Juta pemain aktif di Indonesia. Dimana para pemain tersebut berasal kalangan millenniall dan kemungkinan akan terus tumbuh dengan generasi z yang lebih dekat dengan teknologi. Kemudian, dengan adanya fanbase dari League of Legends membuat wild rift punya peluang besar untuk berhasil.

Agar bisa bersaing, Wil drift menawarkan beberapa keunggulan dari kompetitornya yaitu Mobile Legend seperti grafik yang lebih memanjakan mata, skin dengan harga terjangkau, dan sistem gameplay yang lebih adil serta kompetitif. Sehingga targeting dari Wildrift adalah para pemain Moba dari LoL dan Dota 2 yang ingin merasakan pengalaman bermain MOBA dari gawai pintar mereka.

Untuk melakukan hal itu Wild rift tidak tanggung-tanggung dalam melakukan positioning. Salah satunya adalah dengan men endorse influencer gamer ternama seperti Jess No Limit yang merupakan mantan atlet Mobile Legend. Wild rift juga mengadakan turnamen E-Sport berskala Internasional yang melibatkan banyak negara termasuk Indonesia.

Akan tetapi, Wild rift kalah pamor dengan pesaingnya walaupun memiliki keunggulan dan fanbase yang sudah ada. Beberapa di antaramya adalah game wild rift yang terlalu berat sehingga tidak bisa dimainkan dengan perangkat spesifikasi rendah. Kemudian, waktu permainan yang lebih lama yang tidak sesuai dengan pemain Mobile Legend yang berlangsung cepat. Serta terlambatnya Wild rift dengan kompetitor yang lebih dahulu memasuki pasar Indonesia.

Dari hal di atas dapat disimpulkan bahwa Wild rift memiliki strategi serta pengalaman STP yang matang untuk pasar Indonesia tetapi terlambatnya akuisisi pasar serta tidak relevannya dengan kebiasaan serta kondisi dari para pemain membuat Wild rift kalah pamor di kompetisi game moba di Indonesia.

Sumber Referensi :

https://wildrift.leagueoflegends.com/id-id/news/esports/wild-rift-esports-kicks-off-its-first-official-season/

https://id.wikipedia.org/wiki/League_of_Legends:_Wild_Rift

https://id.wikipedia.org/wiki/Mobile_Legends:_Bang_Bang

https://katadata.co.id/yuliawati/digital/61d5607e7dcfc/survei-52-juta-orang-indonesia-konsisten-bermain-gim

https://www.akseleran.co.id/blog/stp-adalah/#:~:text=STP%20adalah%20segmenting%2C%20targeting%2C%20dan,menentukan%20bagaimana%20pengoperasian%20sebuah%20bisnis.

 

  


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi kertas Kehidupan

Filosofi Mentalitas Sepeda Habibie

Tiga Jenis Filosofi Tanda Tanya