Sebuah Cerita Bodoh dari Bapak Telur Indonesia Bob Sadino
.jpeg)
Dasar-dasar dalam Konsep Strategi Pemasaran Segmenting, Targeting, dan Positioning (STP) beserta contohnya.
Ilustrasi oleh Freepik
Saat Anda melihat iklan di sosial media ataupun iklan di jalan raya ada sebuah konsep dasar yang menjadi pertimbangan. Dalam dunia Pemasaran modern ada yang namanya Konsep segmentasi (Segmenting), Penargetan (Targeting), dan Pemosisian (Positioning). Kerangka dasar ini dicetuskan oleh pakar pemasaran bernama Philip Kotler dari Kellogg School of Management di Universitas Northwestern Amerika Serikat.
Konsep ini digunakan dalam dunia pemasaran modern untuk memudahkan perusahaan untuk mengenal konsumen mereka apakah cocok atau tidak dengan produk dan jasa yang ditawarkan. Konsep ini juga bisa digunakan secara personal seperti para Konten kreator yang memiliki tema dan pasar yang berbeda. Hal ini sangat membantu mereka untuk mengenalkan produk ataupun membangun nama brand yang di inginkan.
· Konsep Segmentasi atau Segmenting
Segmenting adalah pengelompokan konsumen atau pelanggan yang di mana mereka memiliki kesamaan secara umum kemudian dibedakan dalam beberapa kategori. Perusahaan menggunakan konsep ini untuk mengetahui dari karakteristik dari calon konsumen mereka sebelum meluncurkan produk atau jasa yang akan ditawarkan.
Dalam melakukan segmentasi pasar, ada 4 kategori yang dasar untuk membagi segmen pasar yaitu demografi berdasarkan siapa (who), Psikografis berdasarkan kenapa (why), Geografi berdasarkan dimana (where), dan Perilaku berdasarkan bagaimana (how). Dari keempat kategori tersebut kemudian dapat dijabarkan secara terperinci mengikuti presensi yang digunakan.
Segmen Demografi digunakan untuk kategori :
- Usia
- Gender
- Pendapatan
- Etnis
- Agama
- Tingkat Pendidikan
Contoh : Bisnis bimbingan belajar seperti Ruang Guru atau Ganesha Operation memiliki segmen pasar yang beragam berdasarkan tingkat pendidikan yaitu Sekolah dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas.
Segmen Psikografis terdiri dari beberapa kategori :
- Kepribadian
- Hobi
- Tujuan Hidup
- Gaya Hidup
- Kepercayaan
- Nilai
Contoh : Para pelanggan motor vespa cenderung memiliki komunitas yang solid dan tersebar di seluruh dunia di mana mereka cenderung memiliki hobi dan nilai yang sama.
Segmen Geografi meliputi :
- Negara
- Daerah
- Kota
- Kode Pos
Contoh : Negara Indonesia memiliki peluang pasar yang besar di dunia e-sport
Segmen Kebiasaan yang biasa digunakan Bisnis digital di antaranya :
- Kebiasaan belanja
- Kebiasaan membeli
- Kebiasaan menjelajah
- Interaksi dengan merek
- Loyalitas terhadap merek
- Umpan balik produk sebelumnya
Contoh : Kebiasaan para pengguna dalam menggunakan berbagai sosial media.
· Konsep Penargetan / Targeting
Setelah melakukan segmentasi pasar dengan analisis dan pengumpulan data, perusahaan melakukan targeting di mana perusahaan memutuskan target konsumen potensial yang relevan dengan produk atau jasa. Targeting akan mempengaruhi strategi serta perencanaan perusahaan sebelum meluncurkan produk atau jasa.
Contoh : Perusahaan mie instan bermerek Indomie menargetkan pasar kelas bawah dengan menyajikan makanan yang memerlukan waktu singkat untuk di sajikan dan harga yang terjangkau.
· Konsep Positioning
Dikonsep terakhir dalam STP ada yang namanya Positioning dimana hal ini berkaitan bagaimana sebuah perusahaan menempatkan diri mereka. Fungsinya adalah agar perusahaan mampu bersaing secara kompetitif, memberikan pengambilan keputusan yang efektif, dan menanamkan brand pada masyarakat. Ada beberapa tipe dalam positioning di antaranya :
- Harga
- Kualitas
- Diferensiasi
- Kenyamanan
- Customer service
- Grup pengguna
Contoh : Perusahaan raksasa teknologi ternama Apple memosisikan brandnya sebagai produk yang eksklusif dengan ekosistem applenya seperti IPhone, MacBook, dan banyak lagi lainnya. Dimana Apple tidak pernah menawarkan produk dengan harga murah agar tidak kehilangan rasa eksklusif dari brandnya.
· Kesimpulan :
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa konsep Segmentation, Targeting, dan Positioning (STP) menjadi sebuah dasar dalam pengambilan keputusan strategi pemasaran modern dimana perlu adanya identifikasi pelanggan lewat segmentation, melakukan pengambilan keputusan perencanaan lewat targeting, dan eksekusi lewat positioning.
Referensi
https://www.yieldify.com/blog/types-of-market-segmentation/
https://www.investopedia.com/terms/m/marketsegmentation.asp
Postingan populer dari blog ini
Filosofi kertas Kehidupan
Creator of Prisma Kertas adalah barang lebaran dibuat dari bubur rumput, jerami, kayu dan lainnya. Walaupun media kertas telah berganti dengan media elektronik, tapi kertas masih tetap digunakan sampai sekarang. Banyak hal yang bisa kita lakukan pada kertas mulai dari ditulis, dibakar, digambar,diremuk, dirobek, dan banyak lainnya. Bagaimana jika kita ibaratkan kepercayaan seseorang yang kita kenal sebagai sebuah lembaran kertas kosong. Kepercayaan seseorang itu seperti sebuah kertas kosong yang mulus tanpa adanya sebuah lipatan, goresan tinta, ataupun debu yang menempal. Seseorang terlahir dari sebuah kertas kosong yang percaya pada orang lain. Hingga suatu ketika, engkau mengkhianati kepercaayaan itu, seseorang meremuk-remuk kepercayaan itu seperti saya yang dikhianati oleh cinta pertama. Walaupun seseorang mencoba untuk bangun kepercayaan itu lagi tapi masih ada remukan yang tersisa di kertas tersebut. Lalu aku dan kamu sendiri itu sebuah pensil yang bisa men
Filosofi Mentalitas Sepeda Habibie
Sumber : Portal Sepeda Filosofi A-Z , Bachauruddin Jusuf Habibie adalah nama yang tidak akan lepas dari sejarah Indonesia atas jasanya mengantarkan bangsa Indonesia menuju era reformasi yang penuh dengan kebebasan pers dan nama ini juga terukir abadi dalam sejarah inovasi teknologi penerbangan dunia yaitu penemuan Teori Crack. Sebelum meninggalkan dunia, beliau mewarisi sebuah prinsip yang menjadi pendomannya agar tetap berkarya tanpa memandang usia walau usianya pada saat itu telah menginjak kepala delapan. Pedoman tersebut adalah mentalitas sepeda yang diabadi kan dalam sebuah dialog singkat.
Tiga Jenis Filosofi Tanda Tanya
“ Malu bertanya sesat di jalan.” Kalimat sederhana ini adalah salah satu nasehat lokal yang sudah tidak asing ditelinga kita. Namun, siapa sangka bahwa kalimat ini punya banyak sekali kebijaksanaan yang tidak dibayangkan. Menjadi seorang pelajar di akhir masa siswa dan akan memasuki jenjang mahasiswa sudah menjadi sebuah target agar bisa mengkritisi sebuah permasalahan. Salah satunya ialah lewat sebuah pertanyaan. Ketika masih duduk dibangku sma saya sering sekali membuat pertanyaan yang mengkritisi dan tidak suka dengan petanyaan simpel yang sama sekali tidak berbobot. Namun, setelah beberapa waktu saya akhir mulai merenungkan apa peran dari kualitas dari sebuah pertanyaan. Pertanyaan Kritis Terkadang saya merasa tersenyum sendiri saat mengenang masa-masa tersebut dimana saya ingat akan sebuah kompetisi tidak resmi dengan salah satu orang yang rasa ingin tahu dan wawasanya jauh lebih luar dari saya. Kami sering sekali berlomba untuk menciptakan pertanyaan yang paling kritis dan pen
Komentar
Posting Komentar