Bahaya rasa sungkan dan cara mengatasinya dengan konsep bodoh amat.



 Rasa sungkan adalah sikap yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Rasa sungkan bisa berarti rasa malu, segan, takut, atau tidak enak hati untuk melakukan atau mengatakan sesuatu. Rasa sungkan bisa bermanfaat jika kita menggunakannya untuk menghormati orang lain, menjaga etika, atau menunjukkan sopan santun. Namun, rasa sungkan juga bisa berbahaya jika kita menggunakannya untuk mengekang diri sendiri, mengorbankan kepentingan kita, atau menyenangkan orang lain.

Orang-orang yang terlalu sungkan sering disebut sebagai people pleaser. People pleaser adalah orang yang selalu berusaha menyenangkan orang-orang di sekitarnya, bahkan dengan mengorbankan diri sendiri. People pleaser cenderung memiliki rasa percaya diri yang rendah, tidak berani menyampaikan pendapatnya sendiri, dan membutuhkan pujian dari orang lain. People pleaser juga sulit berkata tidak, rela melakukan apa pun, dan merasa bertanggung jawab atas perasaan orang lain1.

Menjadi people pleaser bisa berdampak negatif bagi kesehatan mental dan fisik kita. Beberapa dampak buruk yang bisa terjadi adalah:

  • Stres. People pleaser sering merasa stres karena harus memenuhi ekspektasi dan permintaan orang lain. Mereka juga takut mengecewakan atau membuat marah orang lain. Stres yang berkepanjangan bisa menyebabkan gangguan tidur, sakit kepala, depresi, dan penyakit jantung.
  • Kehilangan identitas. People pleaser sering mengesampingkan kebutuhan dan keinginan mereka sendiri demi mengikuti kehendak orang lain. Mereka juga tidak tahu apa yang sebenarnya mereka sukai atau inginkan. Hal ini bisa membuat mereka kehilangan identitas dan harga diri mereka sendiri.
  • Hubungan yang tidak sehat. People pleaser sering terjebak dalam hubungan yang tidak sehat, baik dengan pasangan, keluarga, teman, atau rekan kerja. Mereka sering dimanfaatkan, dieksploitasi, atau disalahgunakan oleh orang-orang yang egois atau manipulatif. Mereka juga tidak bisa menetapkan batasan atau mengungkapkan perasaan mereka dengan jujur.

Lalu, bagaimana cara mengatasi rasa sungkan yang berlebihan? Salah satu cara yang bisa dicoba adalah dengan menerapkan konsep bodoh amat.

Konsep bodoh amat adalah sebuah filosofi hidup yang diajarkan oleh Mark Manson, seorang penulis dan blogger terkenal. Dalam bukunya yang berjudul Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat2, Manson menjelaskan bahwa kita harus bijak dalam menentukan hal-hal apa saja yang layak kita pedulikan dan apa saja yang tidak.

Menurut Manson, kita hanya memiliki kepedulian dalam jumlah yang terbatas. Oleh karena itu, kita harus memilih hal-hal yang benar-benar penting bagi kita, seperti nilai-nilai, tujuan, dan hubungan yang bermakna. Kita juga harus belajar menerima kenyataan bahwa hidup itu penuh dengan masalah, kesulitan, dan ketidaksempurnaan. Kita tidak bisa selalu bahagia, sukses, populer, atau sempurna.

Dengan bersikap bodoh amat pada hal-hal yang tidak penting, kita bisa lebih fokus pada hal-hal yang penting. Kita juga bisa lebih tenang, percaya diri, dan bahagia.

Berikut adalah beberapa cara untuk melatih sikap bodoh amat dalam kehidupan sehari-hari:

  • Menyaring hal-hal penting saja yang layak untuk diperhatikan. Cobalah untuk memilah-milah masalah-masalah yang ada dan hanya memfokuskan diri pada masalah-masalah yang benar-benar berdampak pada hidup kita. Jangan biarkan hal-hal kecil seperti gosip, komentar negatif, atau penilaian orang lain mengganggu pikiran dan perasaan kita.
  • Menjauh dan menghilang sejenak dari orang-orang. Kadang-kadang, kita perlu mengambil jarak dari orang-orang yang membuat kita stres, marah, atau sedih. Kita bisa menghabiskan waktu sendiri untuk menenangkan diri, merenungkan diri, atau melakukan hal-hal yang kita sukai. Kita tidak perlu merasa bersalah atau khawatir dengan apa yang orang lain pikirkan tentang kita.
  • Mencari tahu apa yang sebenarnya layak dipedulikan dan diinginkan. Kita harus menemukan hal-hal yang benar-benar bermakna dan berharga bagi kita, seperti nilai-nilai, tujuan, dan hubungan. Kita harus berani mengejar apa yang kita inginkan tanpa terpengaruh oleh opini atau standar orang lain. Kita juga harus berani mengambil risiko dan belajar dari kesalahan.
  • Menyadari bahwa orang lain dasarnya egois. Kita harus menyadari bahwa orang lain tidak terlalu peduli dengan kita. Mereka lebih peduli dengan diri mereka sendiri dan masalah mereka sendiri. Mereka juga tidak bisa memahami atau menghargai kita sepenuhnya. Oleh karena itu, kita tidak perlu terlalu memikirkan apa yang orang lain inginkan, pikirkan, atau rasakan tentang kita.
  • Berhenti meminta maaf terus-menerus. Kita harus menghargai diri kita sendiri dan tidak merasa bersalah atas hal-hal yang bukan salah kita. Kita juga harus berani mengatakan tidak jika kita tidak mau atau tidak bisa melakukan sesuatu. Kita tidak perlu meminta maaf atas pilihan, pendapat, atau perasaan kita.
  • Menjadi diri sendiri. Kita harus menunjukkan jati diri kita yang sebenarnya tanpa takut ditolak atau dikritik oleh orang lain. Kita harus bangga dengan keunikan dan kelebihan kita. Kita juga harus menerima kekurangan dan kelemahan kita. Kita harus percaya bahwa kita adalah orang yang berharga dan pantas untuk dicintai.

Salah satu contoh tokoh terkenal yang menerapkan konsep bodoh amat dalam hidupnya adalah Steve Jobs, pendiri Apple Inc. Jobs adalah seorang inovator yang selalu menciptakan produk-produk revolusioner yang mengubah dunia. Namun, Jobs juga sering dianggap bodoh, gila, atau sombong oleh banyak orang.

Jobs tidak peduli dengan apa yang orang lain katakan atau inginkan tentang dirinya atau produknya. Ia selalu mengikuti intuisi dan visinya sendiri. Ia juga tidak takut untuk gagal atau membuat kesalahan. Ia selalu belajar dari pengalaman dan terus berinovasi.

Jobs pernah berkata: "Jangan biarkan suara orang lain mengalahkan suara hatimu sendiri."3 Ini adalah salah satu pesan bodoh amat yang bisa kita ambil dari kisah hidupnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Filosofi kertas Kehidupan

Filosofi Mentalitas Sepeda Habibie

Tiga Jenis Filosofi Tanda Tanya